Selasa, 13 Juli 2010

INVESTASI MASA DEPAN YANG MENJANJIKAN BELILAH KAPLING KUBURAN

INVESTASI MASA DEPAN YANG MENJANJIKAN BELILAH KAPLING KUBURAN

[04/04/2008, 18:43:57]

DALAM masa serba sulit seperti sekarang ini, orang yang punya uang kadang bingung untuk menginvestasikan dananya. Mau usaha di bidang produksi, retail, pengadaan barang dan jasa, atau usaha yang lain, terkendala daya beli masyarakat yang rendah. Bahkan boleh dikatakan, rakyat sekarang ini tidak ada kemampuan untuk konsumtif. Dimasukkan ke deposito, bunganya tidak menggembirakan. Menjadi pialang saham, kadang tidak tahu caranya dan juga fluktuasi. Lalu….Tunggu, jangan bingung dulu. Ada investasi yang cukup menjanjikan, yaitu belilah kapling kuburan. Loh.Memang, bagi para pengusaha, membeli tanah untuk pekuburan atau pemakaman umum, untuk investasi ke depan, cukup menjanjikan. Bayangkan, tanah yang dibeli hanya Rp 40 ribu perM2, jika udah dibikin pemakaman umum, bisa dijual Rp2 juta perM2 nya. Menggiurkan kan. Bagi masyarakat umum, yang tidak mau usaha di bidang kuburan, cukup membeli lahannya saja, semampunya. Di Semarang, ada dua lokasi pemakaman baru, yang terkenal dengan sebutan pemakanan Tionghoa, tetapi juga diperuntukkan bagi umum. Luasnya mencapai puluhan hektar. Kebetulan, keduanya terletak di kota Ungaran, Kabupaten Semarang. Pertama pemakaman Heaven Hill Memorial Park yang terletak di Desa Kalongan dan yang kedua Mount Carmel yang terletak di Desa Kawengen dan Mluweh. Dalam wawancara dengan OBYEKTIF, Pimpinan Heaven Hill Memorial Park, Heri Pramono menjelaskan, memastikan akan terjaminnya kebutuhan keluarga dari awal sampai terakhir hidupnya, adalah keinginan setiap manusia.Namun ada kalanya tidak sesuai dengan kenyataan. Pada saat berduka kepanikan sering terjadi, sehingga hal-hal yang penting seperti menentukan tempat pemakanan misalnya, tidak dapat diputuskan dengan baik karena terburu oleh waktu. Oleh karena itu, pertanyaannya,mengapa membeli lahan pekuburan sekarang, sebelum “kepanikan” itu datang? Inilah jawabannya:

  1. Menghindari kepanikan pada saat berduka, untuk memutuskan yang terbaik.
  2. Dengan perencanaan yang matang, dalam hal ini kebutuhan terakhir dalam hidup, bisa terjamin.
  3. Investasi di bidang areal lahan pemakaman atau pekuburan, tidak akan rugi, karena dilengkapi dengan sertifikat hak milik (HM) dan izin mendirikan bangunan (IMB) dari Pemda setempat. Sehingga kalaupun dijual lagi misalnya, harganya dari tahun ke tahun terus meningkat
  4. Karena area pemakaman yang semakin terbatas, banyak keluarga tidak dapat disemayamkan bersama. Oleh karena itu, membeli lahan dengan diprogram lebih dulu, bisa menjawab kebutuhan itu.
  5. Tradisi masyarakat Tionghoa yang percaya bahwa memiliki lokasi makam lebih dini, dapat memperpanjang umur dan menambah kemakmuran.

Menurut Heri Pramono, terinspirasi dari tempat pemakaman Raja-raja di China dan tempat pemakaman modern di negara tetangga Malaysia, yang terkenal akan kemegahan, keindahan dan lingkungannya yang asri, dibangunlah Heaven Hill Memorial Park, di daerah perbukitan Desa Kalongan, Ungaran Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.Heaven Hill Memorial Park adalah sebuah kawasan yang dirancang dengan konsep pemakaman modern untuk masa depan di lokasi yang strategis.Didisain, direncanakan, diwujudkan secara cermat dan harmonis dengan mengikuti kontur tanah yang alami dan kandungan tanah berwarna merah tembaga, menjadikan kawasan pemakaman ini dengan Feng Shui yang terbaik pada saat ini.Ditambahkan, menajemen pemakaman, dikelola oleh para pakar professional yang sudah memiliki pengalaman puluhan tahun, dibantu dan dibimbing oleh pakar-pakar Feng Shui dari Semarang, Jakarta, dan Xiamen RRC. Dalam penataan tanah dengan menggunakan rumus Feng Shui makam, seperti misalnya, tidak boleh memotong urat tanah, memiliki unsur mata angin yang baik, ada aliran air, dan letak bukit sekelilingnya yang mendukung. Feng Shui makam terbaik ini,menurutnya, akan memberikan efek yang sangat besar bagi kesuksesan, kesejahteraan dan kebahagiaan anak cucu.

(dilansir Koh Ang, 04-04-2008,18:43:57)

BUDI TJIPTO MENGURUS KEMATIAN SEJAK ZAMAN BELANDA

DI KOTA Semarang, yang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah, ada beberapa jasa pelayanan kematian. Namun tidak semua pemberi layanan kematian berbentuk yayasan, ada pula yang berbentuk perusahaan, misalnya Perusahaan Kayu Peti Mati PT Budi Tjipto yang berlokasi di Jl. Dr Cipto Semarang. Menurut Joko Pramon,pimpinan perusahaan ini, pihaknya selalu terbuka dalam soal biaya pelayanan kematian. Perusahaannya, memungut biaya dari Rp 1,5 juta hingga Rp 17,5 juta. Besarnya biaya, tergantung pada jenis layanan yang diminta. Bila keluarga menyerahkan semua urusan kematian kepada yayasan, tentu biayanya bisa lebih mahal.Apalagi kalau ada permintaan peti mati, perlengkapannya, dan bunga tabur dengan kualitas kelas satu, tentu lebih mahal dari yang biasa. Meski begitu, yang murah juga belum tentu tidak baik kualitasnya. “Peti mati bergantung pada tebal tipis kayu dan bahan baku,”tuturnya kepada OBYEKTIF di ruang kerjanya belum lama ini.Urusan kematian telah ditangani perusahaan itu sejak zaman Belanda. Pengurus yang sekarang adalah keturunan generasi yang ketiga. Tak mengherankan jika pemesan peti mati dan perlengkapannya itu datang dari berbagai kota di Jateng. Hal itu, selain pengalaman, juga relasi mereka telah berkembang cukup banyak.Joko mengungkapkan, pesanan datang dari Temanggung, Wonosobo, Jepara, Kudus, Purwodadi, Weleri, Pati, Ambarawa, bahkan sebagian dari kota Solo. Ternyata, pesanan tidak hanya di Jawa Tengah saja, pernah juga ada pesanan Palembang, Sumatera Selatan. “Ya tetap kita antarkan ke sana. Soalnya,yang meninggal orang Semarang, tetapi keluarganya berada di Palembang. Kami siap saja untuk mengantarkan dengan mobil jenazah, sepanjang sama-sama cocok tarifnya,” imbuhnya. Ditambahkan, perusahaanya memiliki empat mobil jenazah yang siaga 24 jam. Tetapi diakuinya, sebagian besar pemesan datang dari Kota Semarang dan sekitarnya. Perusahaan melayani permintaan dari peti mati, bunga tabur, pemandian, pengurusan persemayaman, hingga pemakaman, kremasi, dan mobil lelayu. Semua bergantung pada permintaan pihak yang sedang berduka. “Gampangnya urusan kematian dari A sampai Z, kami siap melayani. Kalaupun hanya dari A sampai P, kami bersedia,” ujarnya. Mereka rata-rata memberikan pelayanan untuk 20 jenazah per bulan. Lalu,dari mana saja kalangan pemesannya? Dituturkan, sebagian besar berasal dari kalangan Tionghoa. Bagi warga Tionghoa, seperti yang tertulis dalam beberapa ucapan duka cita, tak jarang jenazah keluarga mereka disemayamkan tiga hingga enam hari sebelum dikremasi atau dimakamkan. “Pengurusan sebelum dimakamkan itu juga bisa menjadi tanggungan kami. Pokoknya bergantung pada permintaan. Kami sekadar membantu,” katanya.Menyinggung profesi pemakaman dari gali kubur hingga pengurukan, ia menuturkan, hal itu menjadi urusan keluarga. Hanya, bila dimintai pertolongan bersedia membantu. Apakah jenazah hendak dimakamkan di tanah datar atau di lereng bukit yang menghadap lembah. “Yang seperti itu terserah pada keluarga dan keyakin masing-masing. Ada yang memandang sebagai hoki untuk melapangkan jalan ke surga atau apalah namanya. Semua akan kami bantu sebaik mungkin,” tutur pria berkulit kuning ini menutup pemicaraan.

(dilansir Koh Ang, 04-04-2008,18:43:57)

Mengenal Pemakaman Modern Bagi Semua Agama Di UNGARAN, Kabupaten Semarang, komplek pemakaman yang satunya yaitu pemakaman Mount Carmel, terletak di dua desa yakni Desa Kawengen dan Desa Mluweh, masuk Kecamatan Ungaran.

Direktur Utama PT Pagoda Karya Abadi, Steven Mulyadi, mengungkapkan, pemakaman yang dikelolanya cukup luas, sekitar 50 hektar yang telah resmi ada izinnya. Tahap pertama 20 hektar yang ditawarkan ke pasar. Luas tersebut memiliki kapasitas sebanyak 3.000 makam dengan berbagai ukuran, mulai kecil hingga paling besar (VVIP). “Tahap kedua akan lebih banyak kapasitasnya, karena memang diutamakan untuk makam yang berukuran kecil dan sedang,” tambahnya.Pemakaman itu menggunakan sistem cluster berdasarkan agama. Dilengkapi pula dengan fasilitas keamanan 24 jam, area parkir yang luas, tempat ibadah dan jalan masuk dengan lebar 20 meter. “Dengan pemandangan gunung dan adanya sungai yang mengalir di dalam lokasi, kami berharap, tempat tersebut menjadi tujuan pariwisata. Hal itu sesuai dengan arahan Bupati Semarang untuk menjadikannya sebagai ikon tempat pariwisata makam yang pertama di Jateng,” katanya. Dia mengakui, memang bisnis pemakaman itu juga tetap berorientasi untuk meraup keuntungan. Namun, seperti halnya rumah sakit, pihaknya juga tetap melakukan misi sosial, dengan menerapkan subsidi kelas. “Sebagian hasil penjualan lahan makam bagi orang-orang kaya (kelas VIP dan VVIP) akan kami salurkan kepada orang-orang yang tidak mampu melalui yayasan-yayasan keagamaan,” paparnya. Disinggung mengenai berapa besar investasi yang dikeluarkan, Presiden Komisaris , Philip Agus Sugito, menuturkan, belum bisa menyebutkannya. Hanya dikatakan, pemilik saham dari pemakaman itu ada empat orang, yang berasal dari Semarang dan Jakarta. Untuk memantapkan kiprahnya di bisnis pemakaman, PT Pagoda juga mengundang seorang Feng Shui Master dari Hongkong, Gladys Mak. Menurut Gladys, pemakaman tersebut merupakan tempat peristirahatan yang baik. Hal itu ditunjang dengan arah dan bentuk bangunan gerbang yang sesuai dengan Feng Shui. “Gerbang tersebut menghadap ke Tenggara dan berbentuk setengah lingkaran. Hal itu baik untuk para penghuni yang ada di dalam makam,” jelasnya. Kelebihan lainnya, menurut Gladys, adalah adanya Gunung Ungaran, yang berada di belakang area pemakaman dan sungai alami di dalam lokasi. Gunung itu baik sebagai sandaran dan sungai dengan airnya merupakan salah satu unsur Feng Shui, yang akan menjadi penyejuk. “Bagi orang meninggal yang dimakamkan di tempat itu, maka anak cucu generasi berikutnya akan mendapatkan berkah berupa keberuntungan dan kesehatan,” tandasnya. Adapun kelebihan pemakaman ini, lokasi yang strategis di perbukitan Ungaran, disain yang inovatif, kepastian kepemilikan secara hukum, dan sistem keamanan 24 jam. Dilengkapi rumah abu dan krematorium dan pelayanan pemasaran 24 jam. Untuk tahap pertama, menurut sales marketing Henry.P, ditawarkan 1.700 lot (liang). Jangan terkejut. Berapa harga satu liang? Dijual mulai dari Rp 8 juta (untuk Single) hingga Rp 850 juta (Royal Family). Jenis lain yang ditawarkan adalah Double Rp 16 juta, Double Deluxe Rp 21 juta, Double Special Rp 42 juta, Family Rp 95 juta dan Super Family Rp 375 juta. Yang membedakan adalah ukuran luas dan kapasitas maksimum dalam satu lahan. Misalnya Royal Family memiliki luas ukuran 24 X 36 meter yang dapat dipakai untuk memakamkan maksimal 18 orang. Ada tiga jenis pasar yang dibidik, yaitu pihak investor (orang yang memesan makam untuk investasi), mereka yang menghendaki relokasi (pemindahan jenazah dari pemakaman lain), dan untuk menguburkan orang yang meninggal. Melihat fakta dan data itu, nampaknya, investasi untuk lahan pekuburan, akan memiliki prospek yang cerah, dalam situasi kondisi ekonomi yang fluktuasi dan tidak menentu seperti sekarang ini. Ingin mencoba?(dilansir Koh Ang, 04-04-2008,18:43:57)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar